Musim hujan telah tiba,
Sarang nyamukpun dimana-mana,
Para penderita DBD pun memenuhi Rumah Sakit,

Puncak Banjir Jakarta Bulan Januari 2010...

JAKARTA, KOMPAS.com — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia memprediksi bencana banjir di Jakarta akan datang lebih cepat, yaitu Januari 2010. Dengan kondisi Proyek Banjir Kanal Timur yang belum selesai, buruknya saluran drainase, masalah kerusakan di 13 aliran sungai, dan musim hujan yang mencapai puncaknya pada bulan itu, banjir diperkirakan lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

”Banjir diperkirakan makin besar karena berbarengan dengan datangnya banjir air pasang laut atau rob. Banjir terus terjadi karena negara salah urus dalam mengelola sumber daya dan penataan ruang,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Ubaidillah, Rabu (18/11).

Walhi secara spesifik mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di bawah kepemimpinan Fauzi Bowo, tidak juga ada kebijakan yang mampu mempercepat akselerasi program penanggulangan banjir.

Banjir kian menghantui warga Jakarta, setelah Fauzi Bowo sendiri, Selasa, mengingatkan warga yang tinggal di dekat Kali Pesanggrahan agar waspada.

Dengan banyak fakta yang mengkhawatirkan itu, Walhi mendesak pemerintah bertindak cepat dan tepat. Walhi juga meminta masyarakat Jakarta kembali bersiap menghadapi banjir.


BKT Tembus ke Laut, Banjir di Jakarta Sedikit Teratasi...


Jakarta - Berita menggembirakan bagi warga Jakarta. Banjir yang kerap menggenang Jakarta akan berkurang, karena Banjir Kanal Timur (BKT) sudah tembus ke laut.

Meski belum rampung 100 persen, BKT diperkirakan sudah menimalisir dampak banjir. Hal ini dikatakan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Pitoyo Subandrio kepada wartawan di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (6/1/2009).

"Banjir Kanal Timur sudah sampai ke laut sejak Desember. Sekarang risiko banjir sudah terkurangi," ujar Pitoyo,.

Meski demikian Pitoyo mengakui jika perampungan galian BKT yang tembus ke laut belum mencapai 100 persen. "Masih sekitar 97 persen," ucapnya.

Hingga kini menurut Pitoyo, kontraktor akan merampungkan lebar tembusan ke sungai hingga Juni 2010 nanti. Sejumlah tembusan ke sungai BKT masih mempunyai lebar rata-rata 15 meter. Dalam rencana asli, lebar tembusan mencapai 75 meter hingga 100 meter.

Sejumlah tembusan BKT hingga ke laut antara lain, Malau Jaya, Pondok Kopi, persilangan Jl Bekasi Raya, bekas Jl Inspeksi RS Duren Sawit, Cipinang Besar, hingga ujung Marunda.

Sebelumnya, Wapres Boediono didampingi Gubernur DKI Fauzi Bowo dan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto meninjau BKT dari helikopter, untuk melihat langsung tembusan BKT yang telah sampai ke laut. Jika hujan datang, air yang sebelumnya membanjiri kota akan disalurkan langsung ke laut.


-PROYEK KANAL TIMUR -