... Hayu New Posts ...

and you will know everything....

Fase awal pengembangan sistem mengutamakan kemampuan pemakai dalam mengoperasikannya. Fase awal terdiri dari :

1.Perencanaan sistem
2.Analisis sistem
3.Perancangan sistem secara umum/konseptual
4.Evaluasi dan seleksi sistem

Tujuan dari pengembangan sistem ini adalah memudahkan para user untuk mengoperasikan handphone untuk mengambil infromasi , mengelola informasi tersebut dan apa saja yang dilakukan oleh handphone untuk mengelola infromasi , mengambil informasi, dan menyalurkan informasi.Dan dapat menentukan penempatan atribut Anda pada setiap level hirarki.

Pada dasarnya saat ini pengembangan sistem dapat kita kategorikan dalam 2 pendekatan pengembangan, yaitu

1. Pengembangan secara terstruktur; dan
2. Pengembangan secara object oriented

Dalam pengembangan sistem tersebut, perlu di perhatikan beberapa hal yang menyangkut, bagaimana dan apa yang dibutuhkan terlebih dahulu dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana kita dapat mendefinisikan event, Usecase, dan event table terlebih dahulu sebelum memulai pengembangan sistem yang akan kita pilih, lalu bagaimana kita menentukan things sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan pengembangan sistem mana yang akan kita gunakan.

Perbedaan Pendekatan Terstruktur dengan Pendekatan Objek:

1. Pendekatan Terstruktur
- Dikenal dengan (Structured Analisys and Design / SSAD)
- Pendekatan Fungsional
- Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dan konteks sampai proses-proses yang paling kecil
- SSAD lebih sulit digunakan dalam pembangunan sistem.
- Pada SSAD tidak fokus pada coding
- Pada SSAD menekankan pada kinerja team

2. Pendekatan Objek
- Dikenal dengan (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
- Pendekatan Objek
- Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem
- OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem.
- Pada OOAD lebih fokus pada coding
- Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team

Sumber :
1. http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2009/11/21/desain-sistem-pendekatan-terstruktur-vs-object-oriented.aspx
2. http://awaninsky.wordpress.com/2011/11/29/pendekatan-terstruktur-vs-pendekatan-objek/

Remote Procedure Call (RPC) adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me-request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client.

Kelebihan RPC Relatif mudah digunakan :
* Pemanggilan remote procedure tidak jauh berbeda dibandingkan pemanggilan local procedure. Sehingga pemrogram dapat berkonsentrasi pada software logic, tidak perlu memikirkan low level details seperti socket, marshalling & unmarshalling.
* Robust (Sempurna): Sejak th 1980-an RPC telah banyak digunakan dlm pengembangan mission-critical application yg memerlukan scalability, fault tolerance, & reliability.

Kekurangan RPC
* Tidak fleksibel terhadap perubahan:
- Static relationship between client & server at run-time.
* Berdasarkan prosedural/structured programming yang sudah ketinggalan jaman dibandingkan OOP.

Sebagai contoh :
Alternatif lain dari socket adalah dengan menggunakan Remote Procedure Call (RPC), yang mengabstraksi interface komunikasi ke level pemanggilan procedure. Programmer tidak akan menangani socket secara langsung, dan seolah-olah memanggil prosedur lokal, padahal argumen dari prosedur lokal tersebut dipaketkan dan dikirimkan ke tujuan jarak jauh. Tapi RPC tidak bisa langsung dipakai dalam sistem objek terdistribusi. Dalam sistem objek terdistribusi, diperlukan komunikasi antara objek-objek yang ada di level program, yang berada dibanyak tempat. Oleh karena itu, sistem objek terdistribusi memerlukan suatu Remote Method Invocation (RMI). Pada sistem yang memakai RMI, sebuah objek lokal yang dinamakan stub mengurus pemanggilan method pada objek jarak jauh.

Remote Method Invocation (RMI) adalah sebuah teknik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan.

Aplikasi RMI seringkali terdiri dari dua program terpisah yaitu server dan client. Aplikasi server semacam ini biasanya membuat beberapa objek remote, menyediakan referensi terhadap objek-objek tersebut sehingga dapat diakses, serta menunggu client menginvoke/memanggil method dari objek-objek remote tersebut. Aplikasi client mendapatkan referensi remote ke satu atau lebih objek remote di server dan menjalankan method dari objek tersebut.

Sebagai contoh.:
Pada paket Whiteboard, RMI digunakan untuk program-program Chat, Whiteboard dan Projector. Dalam program Chat, RMI digunakan untuk memasukkan input dari para pengguna, baik dosen maupun mahasiswa, ke komputer server. Setelah itu, server akan mengeluarkan output berupa hasil percakapan antar pengguna kepada semua komputer klien. Pada Whiteboard, penggunaan RMI terletak pada pengiriman graphics dan image antara komputer server dan klien. Sedangkan pada Projector, RMI digunakan agar dosen, sebagai klien, bisa mengatur indeks tampilan pada Projector yang berlangsung pada komputer mahasiswa, yang berfungsi sebagai klien lainnya.

milkysmile
Semuaanya,, makasih yah udah mw visit blog hayu ^^V. enjoyed it, a safe and pleasant...

Follower gue..