... Hayu New Posts ...

and you will know everything....

Setelah membahas materi penalaran, kali ini saya akan membahas mengenai karya ilmiah dan karya non ilmiah. Untuk lebih jelasnya, yuuukk baca postingannya ^^.

Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.


Ciri -ciri karya ilmiah

1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.

3. Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.


Macam-macam Karya Ilmiah

1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian, dan (b) artikel nonpenelitian.

2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah dibedakan menjadi dua (a) makalah teknis, dan (b) makalah nonteknis

3. Laporan Penelitian: karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian


Sikap ilmiah

Awalnya saya juga bingung, maksud dari sikap ilmiah itu apa?, tapi setelah membaca beberapa referensi, akhirnya saya mengerti. Untuk lebih jelasnya, yuk baca yang ini :).

Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah

Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

* Sikap ingin tahu. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya.

* Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya.

* Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain.

* Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

* Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

* Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.

* Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.


Karya Non Ilmiah

Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis

Contoh karya tulis ilmiah semisal skripsi, tesis, disertasi dll.

Sedangkan karya tulis non-ilmiah yaitu cerpen, puisi, novel, komik dll.

Ciri - ciri karya non ilmiah

1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Macam - macam karya non ilmiah

Ada banyak sekali jenis-jenis karya non ilmiah ini, berikut hanyalah sebagian dari bagian yg termasuk karya non-ilmiah:

Macam-macam karya non ilmiah

· Dongeng Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.

· Cerpen Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

· Novel Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

· Drama Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

· Roman Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.


Referensi :

http://fpmipa.upi.edu/bi/pdf/Karya%20ilmiah.pdf

http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html

http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

Pada postingan sebelumnya telah dibahas apa itu penalaran induktif. Nah, sekarang pada postingan ini akan dibahas apa itu penalaran deduktif, yuk capcus ..!!

Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.

Contoh klasik dari penalaran deduktif:

  • Semua manusia pasti mati (premis mayor)
  • Sokrates adalah manusia. (premis minor)
  • Sokrates pasti mati. (kesimpulan)

Silogisme

Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung di katakan demikian karena dalam silogisme kita menyimpulkan pengetahuan baru yang kebenarannya di ambil secara sintetis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu , yang tidak terjadi dalam penyimpulan Eduksi. Dan pada saat ini Silogisme terdiri dari silogisme katagorik ,silogisme hipotetik, silogisme alternatif.

Silogisme Kategorial

Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh silogisme Kategorial:

My : Tidak ada manusia yang keka

Mn : Socrates adalah manusia

K : Socrates tidak kekal


Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :

My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.

Mn : Air tidak ada.

K : Jadi, Manusia akan kehausan.


Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.


ENTIMEN

Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh Entimen :
Dia dipecat karena selalu tidak hadir kerja
Anda dipecat karena anda tidak hadir kerja karena sakit


Referensi :
http://kuroinoshiroyuki.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif-dan-induktif.html

http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.htm

http://arifsubarkah.wordpress.com/2010/04/14/macam-macam-silogisme/

Hari ini, aku kembali menitihkan air mata.

Merasakan kerinduan akan sosok papa,mama,iik,meli.
Merindukan kebersamaan bersama keluarga T_T.
Merindukan hidup dan tinggal bersama - sama mereka lagi .

Disini, bagaikan hidup sendiri tanpa ada seseorangpun yang bisa mengerti perasaan ini.
Seorang kekasihpun yang ku anggap orang yang bisa menggantikan sosok papa,mama,iik, meli. Namun masih tak bisa mengerti perasaan ini. Perasaan akan kesendirian hidup disini.

Disaat aku merindukan keluarga yang tak bisa ku temui dalam kurun waktu yang lama, aku teringat, jika aku masih mempunyai seorang kekasih yang kusayang sama seperti aku menyayangi keluargaku sendiri. Dan aku membutuh dia, satu-satunya orang yang kumiliki disini. Namun, tanggapan aku salah terhadap dia. Seorang kekasih hanya bagaikan aktor disebuah opera atau drama yang tak bisa merasakan perasaan yang sebenarnya. :( :(

Sekarang, tinggalah aku sendiri dan air mata ini.
:)

Pada matakuliah bahasa Indonesia 2 kali ini, materi yang akan dibahas salah satunya adalah Penalaran. Penalaran itu sendiri adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil. Sedangkan menurut wikipedia, Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.


Penalaran Induktif...

Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.


Jenis-jenis penalaran induktif adalah sebagai berikut :

1. Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
• Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
• Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.

Jenis-jenis generalisasi :

-Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
-Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

2.Analogi
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.Contoh : Manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:

1) Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.

2) Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.

3) Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.


3.Kausal
Adalah paragraf hubungan sebab akibat (hubungan kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat, atau bisa juga disebut
proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti pola sebab-akibat,akibat-sebab, atau akibat-akibat

Contoh : Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.


Referensi :
http://v4z4.wordpress.com/2010/05/13/pengertian-penalaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://utlia.wordpress.com/2010/02/26/penalaran-induktif/
http://pyia.wordpress.com/2011/02/12/288/
http://onan-kost.blogspot.com/2010/05/paragraf-generalisasi-analogi-dan.html

milkysmile
Semuaanya,, makasih yah udah mw visit blog hayu ^^V. enjoyed it, a safe and pleasant...

Follower gue..